Tuesday, December 30, 2008

Perkembangan Anak Prasekolah

Banyak pertanyaan timbul di benak orang tua ketika memiliki anak usia prasekolah, bagaimana cara mengajarkan belajar membaca ?

Terlalu mudahkah atau sebaliknya terlalu sulit ? Apakah ketrampilan membaca akan membuat anak merasa bosan ketika ia memasuki pendidikan formal kelak ?

Pro dan kontra mengajari anak prasekolah sudah lama sering diperdebatkan. Ada ahli yang berpendapat bahwa mengajarkan anak membaca sejak dini memberikan kemampuan dan memperluas pengetahuan berpikir anak. Tapi sebaliknya tidak sedikit yang berpendapat anak akan merasa tertekan jika diajari membaca karena belum siap menerima pengajaran yang diberikan oleh orang tua.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak usia prasekolah yang sudah pandai membaca biasanya bukan paksaan dari orang tua, melainkan dorongan dari diri si anak itu sendiri. Minat dan rasa ingin tahu si anak tersebutlah yang mendorongnya untuk belajar membaca.

Oleh karenanya mengajarkan anak untuk belajar membaca pada usia prasekolah merupakan hal yang sah-sah saja, asalkan anak-anak tersebut sudah siap, memiliki minat dan keinginan untuk mengetahui yang kuat. Sehingga menjadi catatan bagi orang tua bahwa jangan memaksakan anak untuk belajar membaca, hanya oleh karena melihat anak-anak usia sebaya anak anda telah pandai dan lancar membaca, karena kesiapan anak untuk belajar adalah tidak sama.

Pertanyaannya sekarang bagaimana orang tua bisa tahu bahwa si anak usia prasekolah sudah siap diajari membaca ?

Pertama, orang tua perlu memahami hubungan antara bahasa dan membaca. Kesiapan anak untuk membaca sebenarnya sudah dimulai sejak lahir. Sebab sejak bayipun anak sudah diajak berbicara, belajar mengenal bahasa dan lingkungannya. Boleh dikatakan bahwa belajar membaca merupakan kelanjutan dari belajar berbicara dan mengenal bahasa yang sudah sering didengar dan dikenal oleh anak-anak sehari-hari.

Kedua, orang tua dapat mengamati anak ketika ia bermain. Mereka mungkin senang duduk sambil membolak-balikkan buku, berpura-pura membaca serta mulai bertanya kepada anda mengenai kata-kata tertentu yang belum diketahuinya. Disini akan timbul hubungan antara tulisan, bunyi yang dikeluarkan dari arti tulisan itu sehingga anak mulai mengerti fungsi tulisan atau bacaan dimaksud.

Pertanyaan berikutnya bagaimana cara mengajari anak prasekolah membaca ? Sebenarnya tidak ada metode khusus untuk mempercepat kemampuan anak membaca. Metode apapun yang anda gunakan akan tepat apabila sesuai dengan gaya dan kebutuhan anak. Mengingat setiap anak memiliki kepekaan cara membaca yang berbeda satu sama lain. Selain itu pengalaman juga menyebutkan bahwa suasana santai dan akrab juga memiliki peranan agar anak menangkap apa yang anda ajarkan.

Berikut beberapa permainan yang dapat anda lakukan bersama anak untuk merangsang keinginan membaca :

MEMBUAT TULISAN DI LABEL STICKER : anak dapat mulai belajar membaca dengan mengenal nama-nama benda di sekitarnya. Untuk itu buat dan tulislah nama –nama benda di label sticker serta tempelkan di benda tersebut. Misal : MEJA, KURSI, MOBIL, PINTU, dan seterusnya. Dengan sering melihat kata-kata tersebut diharapkan anak akan mengenal huruf-hurufnya.

MENCOCOKKAN KARTU : cobalah anda membuat banyak kartu yang dapat dipasang-pasangkan antara tulisan dan gambarnya. Kocoklah kartu-kartu tersebut dan cara mainnya cocokkan satu kartu yang berisi gambar dengan kartu lain yang berisi tulisan. Misal : gambar kucing, maka mintalah anak untuk mencari tulisan KUCING, dan seterusnya.

Lenny Sultanto, Pengamat Perkembangan Anak Usia Prasekolah

Hasil Seminar Perkembangan Anak Balita, 2008